Jakarta – Ketahanan perumahan dan ketahanan bangunan di Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar di masa krisis. Ketahanan perumahan adalah kemampuan perumahan atau bangunan tempat tinggal untuk memberikan kenyamanan bagi penghuninya dan bertahan kuat dalam menghadapi berbagai risiko perubahan iklim dan bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, angin topan, kebakaran dan tanah longsor.
Mengingat pentingnya hal tersebut, Ikatan Pengusaha Bahan Bangunan Indonesia atau disingkat IPBBI bekerjasama sama dengan Fakultas Teknik Universitas Udayana dan Asosiasi Dosen dan Pengajar Ketahanan Nasional (Aptannas) melaksanakan FGD hari ini di Aula Wismakarma Kampus Sudirman Universitas Udayana Denpasar. FGD ini merupakan kegiatan awal dalam rangka penyusunan Kajian Ketahanan Perumahan yang akan disusun oleh IPBBI bekerjasama dengan perguruan tinggi. Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik Prof. Ir. Linawati, M.Eng, Sc. Phd dan menghadirkan Deputi Pengkajian Stratejik Lemhannas RI Prof Reni Mayerni sebagai keynote speaker.
FGD berlangsung sangat dinamis menghadirkan narasumber ahli Teknik Sipil Prof.Dr.ir. Nyoman Sutarja, MS, ahli Teknik Arsitektur Prof. Ngakan Sueca dan pengusaha bahan bangunan sukses Keng Effendi (Komisaris PT Comtech Metalindo Terpadu) yang menjelaskan perkembangan adaptasi atap metal inovatif yang tidak hanya kuat, aman, ramah lingkungan, tahan panas dan hujan, namun juga indah dan memiliki estetika tinggi. Selain narasumber dari akademisi dan praktisi bahan bangunan, hadir juga Kepala Dinas PUPR dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali.
Peserta yang hadir terdiri dari akademisi dan praktisi dari HDII, IAI Bali dan REI. Acara FGD dipandu oleh Ketua Asosiasi Dosen dan Pengajar Ketahanan Nasional (Aptannas) Dr. Margaretha Hanita, S.H.M.Si yang memiliki perhatian besar pada ketahanan infrastruktur, termasuk perumahan. Aptannas mendorong pembangunan yang memprioritaskan mitigasi resiko pada krisis dan kerentanan wilayah Indonesia agar memberikan kontribusi pada ketahanan nasional yang kuat di masa depan. Hasil FGD berhasil mengidentifikasi tantangan-tantangan pembangunan perumahan dan menghasilkan rumah layak huni yang aman dan ramah lingkungan di tengah krisis cuaca ekstrim dan bencana di Indonesia. Meski banyak tantangan, namun perkembangan keilmuan dan kemajuan teknologi telah berhasil menciptakan struktur bangunan dan desain yang semakin kuat dan aman termasuk juga bahan bangunan yang ramah lingkungan serta mendukung pembangunan berkelanjutan.